Text 2

Jumat, 18 Juni 2010

Istilah-istilah dalam Instrumentasi

Dalam dunia instrumentasi ada beberapa istilah yang sering muncul. Beberapa istilah-istilah itu antara lain :
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai alat pengukur, alat analisa dan alat kendali.

Sistem adalah gabungan komponen-komponen yang bekerja sama dalam melakukan tujuan tertentu. Sistem tidak terbatas pada benda-benda phisik saja, konsep sistem dapat digunakan pada benda-benda abstrak, fenomena dinamik dsbnya.

Plant adalah merupakan objek phisik yang dikendalikan,yang dapat berupa peralatan-peralatan yang mempunyai tugas masing-masing dan mempunyai tujuan yang sama.

Proses
adalah sistem fisika yang kita usahakan untuk diukur atau dikontrol.



Proses Variabel adalah kuantitas spesifik yang kita ukur dalam proses. Kuantitas tersebut dapat berupa besaran phisik atau besaran kimia.Tekanan, temperatur, flow dan level adalah variabel phisik; sedangkan kandungan oksigen dan nilai pH adalah variabel-variabel kimia.

Primary Sensing Element (PSE) adalah sebuah perangkat yang secara langsung merasakan variabel proses dan menterjemahkan besaran yang dirasakan menjadi representasi analog (tegangan listrik, arus, resistansi, kekuatan mekanik, gerakan dll). Contoh termokopel, termistor, bourdon tube, sel electrokimia, microfon, accelerometer.

Sensor merupakan primary sensing element yaitu suatu alat yang mengambil energi dari sistem yang diukur untuk memberikan sinyal keluaran yang dapat diubah menjadi sinyal listrik yang cocok dengan hasil pengukuran.

Transduser adalah suatu alat (device) yang berfungsi merubah suatu besaran/ energi ke bentuk besaran  energi yang lain. Transduser merupakan perangkat yang mengubah standar sinyal instrumentasi yang satu ke standar sinyal instrumen yang lain atau melakukan semacam pengolahan pada sinyal. Sering disebut sebagai konverter. Misalnya I/P converter (mengkonversi sinyal listrik 4-20mA ke sinyal pneumatik 3-15 PSI).

Transmitter adalah sebuah perangkat yang menterjemahkan sinyal yang dihasilkan oleh element pengindera primer menjadi sinyal instrumentasi standart seperti arus listrik DC 4-20mA yang mungkin kemudian disampaikan ke perangkat indikator , sebuah perangkat pengendali atau keduanya.

Kalibrasi merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Kalibrasi dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dengan bahan acuan yang tersertifikasi. Dengan kata lain, kalibrasi merupakan proses verifikasi bahan suatu akurasi alat-ukur sesuai dengan rancangannya.

Kontroler adalah sebuah perangkat yang menerima sinyal proses variabel (PV) dari Primer Sensing Element (PSE) atau transmitter, membandingkan sinyal dengan nilai yang di kehendaki untuk proses variabel (setpoint), dan menghitung sinyal output yang sesuai yang akan dikirim ke Final Control Element (FCE) seperti kontrol valve atau motor istrik.

Final Control Element (FCE) atau aktuator adalah perangkat yang menerima sinyal dari kontroler untuk secara langsung mempengaruhi proses. Contoh : Kontrol valve, speed variabel motor listrik, dsbnya.

Range adalah menggambarkan batasan sinyal yang berhubungan dengan instrumen input ataupun instrumen output. Batasan sinyal terendah dari suatu sinyal input adalah kuantitas instrumen terendah yang diukur, sedangkan batasan maksimumnya adalah nilai tertinggi. Contoh : Suatu proses mempunyai batas atau range tekanan dari 100 kPa sampai 500 kPa, maka alat instrumen ini tidak dapat digunakan untuk mengukur nilai dibawah 100kPa ataupun diatas 500 kPa.

Zero
adalah nilai terendah suatu sinyal input atau output, meskipun nilainya tidak nol.



Span adalah selisih aljabar antara nilai range teratas dengan range terendah. Span input dan output dari suatu instrumen berhubungan langsung dengan range inputataupun rang outputnya.

Akurasi (ketepatan) adalah harga (nilai) seberapa dekat angka terbaca pada alat ukur dengan nilai sebenarnya besaran yang diukur tersebut. Akurasi biasanya dinyatakan dengan persentasi span.

Presisi (ketelitian) adalah harga atau nilai yang menyatakan berapa dekat nilai bacaan alat ukur tersebut ketika dilakukan pengukuran secara berulang-ulang.

Sensitivitas (kepekaan) adalah perbandingan keluaran terhadap perubahan besaran yang diukur. Suatu alat yang peka akan memberikan tanggapan (respon) yang besar jika besaran yang diukur mengalami perubahan kecil.

Resolusi (daya pisah) adalah perubahan terkecil dari besaran yang diukur, dimana alat ukur masih memberikan tanggapan.

Error (Kesalahan) adalah simpangan terhadap nilai sebenarnya, atau selisih antara nilai yang diukur dengan nilai sebenarnya besaran yang diukur. Misalnya presure gauge menunjukkan 97 Bar ketika presure nyatanya 100 Bar, maka kesalahannya -3 Bar.

Gangguan merupakan sinyal yang cenderung mempengaruhi nilai output sistem. Jika gangguan bangkit dari dalam sistem maka disebut gangguan internal, sedangkan gangguan eksternal dihasilkan dari luar sistem.

Linieritas adalah menggambarkan kedekatan hubungan antara input dengan output dari suatu instrumen yang digambarkan seperti sebuah garis lurus; hal tersebut adalah sebuah garis lurus dengan 0% input dan 0% output sampai 100% input dan 100% output. Jika hubungan ini meyimpang maka timbul ketidaklinieran. Ketidak linieran output biasanya dinyatakan dalam persentase skala penuh atau full scale output.

Set point (SP) adalah nilai dimana kita menginginkan proses variabel harus dipertahankan. Dengan kata lain adalah target nilai dari variabel proses.

Tag Number adalah 8 karakter huruf atau angka yang berfungsi sebagai tanda atau identifikasi suatu transmitter, sensor ataupun peralatan instrumen yang lain.

Tidak ada komentar: